Pengertian Dan Penyebab Stress
https://rullysbc.blogspot.com/2017/05/pengertian-dan-penyebab-stress.html
Apa Definisi atau Pengertian Stres Dan Penyebab Stres?
Kita harus memahami dahulu apa yang harus dimengerti dengan stres, dengan mencari definisi stres tersebut kita bisa mencari juga terhadap faktor penyebabnya. Dengan ditulisnya artikel Apa definisi atau pengertian stres dan penyebab stres semoga dapat menjadi acuan bagi kita untuk mencegah dan menanggulanginya.
Definisi Stres
Stres adalah tanggapan atau reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersifat nonspesifik. Namun, disamping itu stres dapat juga merupakan faktor pencetus, penyebab sekaligus akibat dari suatu gangguan atau penyakit. (Yosep, 2009:46)
Menurut Rachman (2010: 107), stres merupakan “ungkapan reaksi tubuh manusia terhadap setiap tuntutan yang dialami olehnya dan merupakan mobilisasi atau gerakan pembelahan tubuh manusia”. Pembelahan tubuh tersebut memungkinkan suatu proses adaptasi atau penyesuaian terhadap peristiwa-peristiwa keharusan atau ancaman yang menimpa seseorang dan juga merupakan adaptasi terhadap peristiwa yang menyenangkan yang dialami oleh seseorang.
Menurut Kozier (1989) ’Stres adalah segala sesuatu yang memberi dampak secara total terhadap individu meliputi fisik, emosi, sosial, dan spiritual’. Serta Menurut Dadang Hawari (2001) bahwa ’stres adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh’. Teori lain menyebutkan bahwa peristiwa atau kejadian apapun dalam hidup memiliki potensi untuk menjadi sebuah rangsangan yang menimbulkan stres atau penyebab utama stres. Bahkan situasi-situasi yang sangat positif dapat menjadi penyebab stres. Ini bukan tergantung pada masalah apa yang terjadi melainkan pada reaksi terhadap apa yang terjadi. (Grant Brecht,2000 : 11)
Dari beberapa pengertian stres yang telah disebutkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa stres adalah ungkapan reaksi tubuh manusia yang memberi dampak secara total yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh terhadap setiap tuntutan yang bersifat nonspesif.
Pengertian stres Kerja
Menurut Hasibuan (2001: 201) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan “stres kerja adalah kondisi ketergantungan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dari seseorang. Orang orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kondisi kronis”.
Menurut Bliese & Jex, 2002 (dalam King, 2010: 277) “stres pada pekerjaan (job stres) adalah pengalaman stres yang berhubungan dengan pekerjaan”. Setiap aspek dari lingkungan kerja dapat dirasakan sebagai stres oleh tenaga kerja, tergantung dari persepsi tenaga kerja terhadap lingkungannya, apabila ia merasakan adanya stres ataukah tidak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah pengalaman stres yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dari seseorang.
Penyebab Stres
Menurut Hidayat (2009: 155) “stresor adalah sesuatu yang menimbulkan stress”. Jenis-jenis stresor diantaranya:
- Stresor fisik: Bentuk dari stresor fisik adalah suhu (panas dan dingin), suara bising, polusi udara, keracunan, obat-obatan(bahan kimia).
- Stresor sosial
- Stresor sosial, ekonomi dan politik, misalnya tingkat inflasi yang tinggi, tidak ada pekerjaan, pajak yang tinggi, perubahan tekhnologi yang cepat, kejahatan.
- Keluarga, misalnya peran seks, iri, cemburu, kematian anggota keluarga, masalah keuangan, perbedaan gaya hidup dengan pasangan atau anggota keluarga yang lain.
- Jabatan dan karir, misalnya kompetisi dengan teman, hubungan yang kurang baik dengan atasan atau sejawat, pelatihan, aturan kerja.
- Hubungan interpersonal dan lingkungan, misalnya harapan sosial yang terlalu tinggi, pelayanan yang buruk, hubungan sosial yang buruk.
- Stresor psikologis
- Frustasi: Frustasi adalah tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada hambatan.
- Ketidakpastian: Apabila seseorang sering berada dalam keraguan dan merasa tidak pasti mengenai masa depan atau pekerjaannya, atau merasa selalu bingung dan tertekan, rasa bersalah, perasaan khawatir, dan inferior.
Menurut Brecht (2000:11) peristiwa atau kejadian apapun dalam hidup memiliki potensial untuk menjadi sebuah rangsangan yang menimbulkan stres atau penyebab utama stres. Bahkan situasi-situasi yang sangat positif dapat menjadi penyebab stres. Ini bukan tergantung pada masalah yang terjadi melainkan terhadap reaksi terhadap apa yang terjadi.
Seperti yang diketahui, peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berurutan dapat menimbulkan konsekuensi yang buruk pada kesehatan kita. Kita menjadi cenderung rentan terhadap gangguan kesehatan. Selain itu akumulasi peristiwa-peristiwa yang buruk dan tidak pernah ditangani juga dapat menimbulkan konsekuensi tersebut.
Kita semua memiliki batas toleransi dan jika kita tidak mengatasi penyebab-penyebab kecil sehari-hari, batas toleransi ini akan terlampaui dan akan menimbulkan tindak kekerasan, depresi atau kehancuran. Kita kadang menyadari apa yang terjadi, dan berusaha keras untuk selalu berada dalam batas toleransi, namun jika kita tidak memiliki teknik penurunan stres, pengaturan stres dan pemeliharaan stres yang efektif maka akan sangat berdampak buruk.
Jangan sampai stres karena putus cinta ga punya fulus :)
ReplyDelete